Sebatang Rokok
Sajak : Sang Bayang
Tembakau hanyalah daun
cengkehpun hanyalah suntingan bunga tak mekar
Kertas-kertas, sampah berserakan
tercecer satu nama pecahan tak berarti
sepasang tangan satukan segelintir jasad
dalam wujud bayangan-bayang kehidupan
Sebatang rokok adalah ragaku yang mati
sebab hidup jilatan api
menyala, sepanas bara dan abu kematian
kepulan-kepulan asap adalah bukti
hidupku tembakau dan cengkeh di pelintir sesobek kertas
Api dan bara adalah nyala-nyala
ketika segumpal asap melayang moksa
Betapa hebatnya..
aku memberi nikmat kepulan asap kau hisap
di antara kehebatan manusia-manusia
yang menjadi raja segala titah berbekal indra serbaguna
Pun aku.., hanya sebatang rokok
yang cepat habis di hisab waktu
melewati nyala sebuah kehidupan
berakhir menjadi puntung-puntung
dan abu di peti tanah liat mini
Dari sanalah awal sirnaku
sebatang rokok.
Ambarawa, Agustus 2012
lutfi
19 Oktober 2014 at 20:47
Luar biasa Puisi ya mas. Saya kagum dengan sajak-sajak puisia anda dan membuat motivasi saya lebih dari anda. Terimakasih
SanG BaYAnG
20 Februari 2015 at 03:29
Sama-sama, sahabat. Semoga kita bisa belajar bersama dan saling berbagi. Salam hangat selalu..
Negeri Seribu Cinta
28 Agustus 2012 at 23:12
Ternyata sebatang rokok penuh renungan bermanfaat
Luarbiasa
Salam silaturahim
SanG BaYAnG
28 Agustus 2012 at 23:29
Terimakasih telah sudi mampir dan membaca coretan iseng ini Mas..
Salam silaturahmi juga Mas.. 🙂
H Onnie S Sandi SE
14 Agustus 2012 at 10:19
Imaginatif sekali…terus berkarya sob…
SanG BaYAnG
14 Agustus 2012 at 11:50
Siaps.., terimakasih sekali Om.. 😀
Orin
14 Agustus 2012 at 05:37
Duh, aku ga ngerti puisi je mas..
Ikutan belajar di sini ya 😉
SanG BaYAnG
14 Agustus 2012 at 06:11
Silahkan mbakyu.. 🙂
Ane juga gak ngarti ni mbak.
Ya dah, kita belajar bersama aja yuk, agar puisi negeri ini lebih berwarna dan berarti 😀
#Belajar kelompok atau kelompok belajar kih.. 🙄
SanG BaYAnG
14 Agustus 2012 at 05:35
Kalau bakat kayaknya belum punya mbakyu.. 😀