PERJALANAN SELEMBUT HUJAN
Oleh : Sang Bayang
Pernah kupenggal sulur mimpi yang menjulur di balik kalbu membeku, membunuh semua kehendak yang menempel pada batang-batang liar, daun berguguran dimana tak teramalkan menggeletak, diam, biarkan rebah sebelum kau sapu mimpi di pelataran dadamu.
Angin, biarkan membawa diri terbang di antara lamunan, menyusuri tikungan mimpi menukik tajam berbalik arah. Tinggalkan sekeping waktu yang gelisah, berserakan dalam setumpuk asa sekian lama mengabu di antara seruan detak jam dan jantung, mengeja perubahan desah nafas wajahku-wajahmu yang bercermin di sana.
Hujan siang ini, kabarkan sebutir biji yang tak lagi tabah, diam menunggu senja untuk tepati janji sendiri. Air membuat kita basah dan melukis tanah, dengan kelembutan jiwa yang merajai, agar jelas jika hidup tidaklah kaku, kecuali kita gambar dengan tergesa pada sebuah batu.
Ambarawa, 13.02.2013
Rizky Firmansyah
8 Maret 2013 at 17:09
aduh sang bayang di sekolah ku aja ujiannya pake puisi ini pokoknya manteb hehe
SanG BaYAnG
10 Maret 2013 at 01:24
Oh..ya.., benarkah demikian adanya..???
Kalau boleh tahu, dimanakah tempat Mas Rizky bersekolah..???
zhanaz48
19 Februari 2013 at 19:45
MLiatnyaa…
Jadi teringat mantan nich soBB..
SanG BaYAnG
19 Februari 2013 at 20:57
Wakh..asik dunk Mas..
adityatangwin
15 Februari 2013 at 18:23
salut untuk puisi-puisinya, walaupun saya tidak begitu pandai untuk berpuisi, tapi saya mengapresiasi puisi-puisinya sang bayang, bagus, thks juga udah mampir di blog saya.
SanG BaYAnG
15 Februari 2013 at 21:41
Terimakasih banyak atas apresiasinya Mas Adit.
Sama sama. semoga selalu ada keselaran kata. Salam santun dan takzim selalu Mas Adit..