CERITA LALU TAK BISU
Prosa : Sang Bayang
Jalan malam kehidupan sepahit kopi, manis dikecap pahit ditelan tiap kali kukenang wajahmu dalam dekapan embun dan kabut yang senantiasa membekap dengan selimut. Read the rest of this entry »
CERITA LALU TAK BISU
Prosa : Sang Bayang
Jalan malam kehidupan sepahit kopi, manis dikecap pahit ditelan tiap kali kukenang wajahmu dalam dekapan embun dan kabut yang senantiasa membekap dengan selimut. Read the rest of this entry »
Ditulis oleh SanG BaYAnG pada 8 Maret 2013 in Prosa
Tag: antara, apa, batas, batas kesadaran, cerita kita, embun, gita, gita lampau, ingatan, jembatan, kabut, kaca, kebisuan, Kehidupan, kerontang, kiasan, kopi, lalu, mampu, manis, membekap, membias, meradang, namun, Ngawi, ngrambe, pahit, peduli akan, perempuan, pria, Prosa, prosa cinta, Prosa Puisi, Puisi, Puisi Cinta, Puisi Prosa, remang, Sajak, satu, semayam jiwa, seribu puisi berimaji, Syair, terlempar, tetes, tiap, yah
Doa Para Pencabul Pada Tuhan Yang Di Lecehkan
Sajak Sumbang : Sang Bayang
bukan tuhan—bukan setan
di jendela depan
belakang pintu setiap pintu
Read the rest of this entry »
Ditulis oleh SanG BaYAnG pada 3 Desember 2012 in Religi, Sajak
Tag: ambarawa, atas, bayangan, berkalung bunga, berserak, bunga, Desember, dibakar, dilempar, doa, gula, hancur, hatiku, jiwa, kabul, kah, kemerdekaan, koran, kulit, makbul, manis, manisan, manusia, memanjat, mencabuli, mengemis, mengibarkan, mengoyak, merobek, mimbar, mimpi, murah, negeri bayangan, para pencabul, pencabul, pisau, Puisi, puisi religi, puja, recah, religi, robek, Sajak, Sajak Sumbang, Sajak Sumbang Negeri Bayangan, sang bayang, setan, sobek, Syair, tanda, tangis, terinjak, tersapu, tiang, timus, tong sampah, Tuhan, Tuhan yang di lecehkan, wujud
Akhir Sebuah Perjalanan.
Lirik Puisi Bebas : Sang Bayang
Kau datang membawa sekerat wajah menyisir debu pahit tembakau. Seketika putih mata-ku seputih tulang. Kelam mandi mentari cair setelah sekian lama beku tak lagi membatu. Read the rest of this entry »
Ditulis oleh SanG BaYAnG pada 26 November 2012 in Puisi, Puisi Cinta
Tag: 26 November, abadi, agung, air mata, api, bahu, batu, beku, benang emas, benih, berdampingan, bergandengan, bergejolak, bergulir, berkah, berpaling, bertabur, biji, bunga, butir, cair, Cerbung, Cerita, Cerita Cinta, Cermin, Cermin Puisi, Cerpen, Cinta, cinta sejati, dada, debu, detak, doa, duka, emas, gangga, getarkan, gumpalan, hancur, hati, hentakan, hitam, indah, intan, jantung, jatuh, jumpa, kalbu, kasih, kasih sayang, kejam, kelam, kelu, kembang, kembang api, kenangan, kepala, kesetiaan, ketulusan, lafalkan rasa, Langit, lara, lebur, lirik puisi bebas, lobang, lorong, mampu, manis, masih tersisa.ambarawa, mawar, mekar, melayang, meledak, melepas, melukis, membatu, memendam, menakutkan, menanti, menari, mengalir, mengarungi, menggantung, menggebu, menggelincir, menggigil, menghisa, menghuni, menimang, meniti, menjaga hati, mentari, menyandang, Menyemai, menyemayami, menyisir, menyusuri, merajut, mesra, murni, ngilu, noda, nyala, pahit, pasrah, pecah, pedih, pelangi, penyesalan, perjalanan, perjanjian suci, permata, pertemuan, pohon, Prosa Puisi, Puisi, puisi cermin, Puisi Cinta, Puisi Prosa, puja, purba, raga, ragu, rapuh, renda, retak, Rindu, robek, Sajak, sajak sajak cinta, sampan, sayair, sayang, sejengkal, sekerat, sempurna, senja, seumur jagung, sewindu, siram, sua, suci, sulam, syahdu, Syair, tak rragu, tanam, tangisan, tawa, tembakau, tenggelamkan, terbang, terkoyak, terpendam, terperangkap, tertukar., terukir, tua, tulang, tunas, wajah, Waktu, Warna
Puisi Puisi Pendek
Puisi : Sang Bayang
“Setiap baris adalah puisi. // Setiap baris adalah isi hati. // Hati berbaris membentuk puisi. // Puisi berbaris bentuk luahan hati.”
“Jiwa jiwa satu jiwa // menyatu dengan kata. // Jiwa jiwa dalam puisi. // Sampaikan salam satu jiwa // dalam puisi dan kata. // Istimewa.”
Read the rest of this entry »
Ditulis oleh SanG BaYAnG pada 20 November 2012 in Puisi
Tag: 20 november, ambruk, arus, badai, baris, belenggu, berceceran, bergerak, berkepin, berlabuh, bersayap, bisu, budak, Cermin, Cinta, daya, diam, dua hati, eja, empuk, formalin, gelap, hampa, hancur, hanyut, hati, hujan, hujan reda, isi hati, istimewa, jantung, jarak, jika, jiwa, kata, kayu, keabadian, keping, kertas, kumbang, laksana, layu, lebur, lemah, limbung, lingkaran, luahan hati, madu, maka, malam, mangacung, manis, mati, membisu, menari, menebar, mengepak, menghantam, menghibur, meradang, murni, pasung, patah, patung, patung kayu, pentas, Puisi, Puisi Cinta, puisi pendek, puja, racun, raga, reda, Rindu, ruang, Sajak, salam satu, sampaikan salam, sayap, seimbang, selatan, selokan, serumpun, sia, singgasana, sirna, sobekan, sujud, terbelah, terbuang, terjang, terkucilkan, terpuruk, Tuhan, tulang, uang, utara, Waktu, wayang, wujud
Tema: Choco oleh .css{mayo}.