RSS

Balada Pembela Manusia Buta

25 Sep

Balada Pembela Manusia Buta
Sajak Cermin : Sang Bayang

Masih pada malam tempat kelana jiwa bersemayam.
Dalam ruang sajak yang berhenti mencaci.
Aku kembali.
Bukan padamu malam atau kawan.

Kedatangku tak lagi membawa belati setajam ingatan.
Tentang indah kampung halaman.
Tentang penawaran timpang
atas negeri yang konon telah merdeka.

Sebelah mataku telah rapuh.
Pandanganku kabur
menatap gumpalan kuman tanpa senjata.
Sebab lebih asik menikmati bukit pikiran
tak pernah mencapai langit.

Kurasa itu lebih asik,
ketimbang memperjuangkan sebuah kebodohan
tak pernah mengerti arti sebuah perjuangan.

Ambarawa, September 2012

 

Tag: , , , , ,

33 responses to “Balada Pembela Manusia Buta

  1. Eqbal

    14 Mei 2014 at 16:36

    mantap banget bos…..
    saya suka banget sajakmu …

     
    • Bendrose

      5 April 2020 at 12:40

      Izin share

       
  2. Wisnu Rendy

    3 April 2014 at 12:09

    MANTABB

     
  3. Yusuf Muhammad

    28 Oktober 2013 at 22:13

    Reblogged this on Indonesian Forester.

     
  4. Yusuf Muhammad

    28 Oktober 2013 at 22:08

    Kereeen… :mrgreen:
    Makasih juga ya sudah kunjungi blog saya… šŸ˜€

     
    • SanG BaYAnG

      29 Oktober 2013 at 01:38

      Sama-sama, Mas Yusuf. Terima kasih atas apresiasinya.

      Salam santun dan hangat selalu.. šŸ™‚

       

Tinggalkan Komentar Semanis Mungkin Ya..???