Bertahan Dengan Keikhlasan
Sajak Tak Enak : Sang Bayang
Sejenak nafas berhenti—menghirup rasa. Tentukan jalan dengan tanda tanya. Sementara malam, menyeret raga dipersimpangan tak terjawab—sebab mengapa.
Mungkin. Aku harus berhenti memandang bulan—sabit pertengahan oktober. Dan kembali menulis syair. Tentang rindu.Walau padatkan dada. Sesak penuhi ruang sajak. Hadir diantara bisikan bisikan—melawan hampa. Tak gentar.
Mengurai air mata yang sempat menetesi wajahmu dalam gelap, malam yang tak mampu kusentuh. Namun dengan senang hati tetap kudatangi—dibalik jendela tempatmu menanti.
Berbekal kesetiaan mengharap keabadian dalam peluk—rindumu yang berlalu di ujung waktu. Terhenti diterkam luka yang sembulkan kepedihan menghujam.
Terasa sakit menyentuh permukaan langit—jiwa yang meronta dalam untaian kata. Berbasuh air mata. Melayang cemas, mengecap duka. Seolah mati tertikam belati. Bisu terpasung sembilu.
Saat angin malam berkelebat ringan mengusap ingatan. Aku mengenangmu dengan guliran syair syair ditepi kepedihan yang getir.
Mengalir dalam sebuah kata. Menempuh jarak pemisah yang hanya bisa tersapa dengan doa. Lamban mengalun—dipermulaan musim hujan.
Serupa serenade tasbih—semesta, berlatar angin yang bersyair. Memasuki dinamika kendali, untuk tetap bertahan dan mengikhlaskan.
Ambarawa, Oktober 2012
kangyaannn
20 Oktober 2012 at 21:35
keikhlasan berbuah kebahagian
SanG BaYAnG
21 Oktober 2012 at 01:51
Semoga saja dengan keikhlasan-keikhlasan, kita akan bisa mendapat kebahagiaan ya kang.. 🙂
kangyaannn
21 Oktober 2012 at 15:15
iya gan itu harapanya….
SanG BaYAnG
23 Oktober 2012 at 01:48
Sips.., terimakasih Kang.. 🙂
DM. Asmed
19 Oktober 2012 at 19:45
Kejujuran dan keikhlasan adalah suatu pilihan jalan yang paling sulit untuk dilalui namun yakin lah kejujuran dan keikhlasan itu adalah jalan terbaik untuk dijalani
SanG BaYAnG
20 Oktober 2012 at 06:18
Terimakasih banyak Mas..
Semoga kan selalu ada kejujuran tak berlari dan tetap bersemayam dalam diri tanpa harus di ingkari
DM. Asmed
20 Oktober 2012 at 10:16
Amiiin……
mama-nya Kinan
19 Oktober 2012 at 17:09
Main diblog ini selalu disuguhkan dengan kata kata yang indah…hmm..belajar ikhlas yah..saya juga lagi belajar…hmm kadang memang susyah..tapi yakin insyallah kalo kita bisa ikhlas segalanya akan lebih mudah dan membuat kita lebih plong dan lepas..dipasrahkan sama yang Maha Kuasa..
tulisan yang bagus 🙂
SanG BaYAnG
20 Oktober 2012 at 06:16
Amiin.., semoga kan selalu ada jalan terbaik untuk kita semua.
Terimakasih Ma.. 🙂
mintarsih28
19 Oktober 2012 at 12:10
kekuatan doa itu
tak dibatasi waktu dan ruang.
SanG BaYAnG
20 Oktober 2012 at 06:09
Amiin.., semoga saja kita kan selalu diberi kekuatan untuk berdoa.
Terimakasih Bu..
Sang Dewi
19 Oktober 2012 at 11:53
bertasbih, berdoa, lalu mengikhlaskan.
insyaallah you’ll find the way
#hixzzzzz
SanG BaYAnG
20 Oktober 2012 at 06:08
Amiin..
Terimakasih atas doa nya Mbak Dewi
tinsyam
19 Oktober 2012 at 10:01
*garukgaruk pala.. bahasanya susah dimengerti..
SanG BaYAnG
20 Oktober 2012 at 06:07
Hehehehe.., Semoga lain kali bisa mengerti Mbak Tin..
Terimakasih Mbak. 🙂
katrinaedwards
19 Oktober 2012 at 09:25
selamat pagi mas Sb…
begitu terasa seolah akulah watak dalam puisi ini..
*terkesan dalam…senyum ajalah.. 🙂
SanG BaYAnG
20 Oktober 2012 at 06:05
Selamat Pagi Na..
Semoga ada yang bisa kita temui didalam kedalamanya.. 🙂
katrinaedwards
20 Oktober 2012 at 06:46
😀
SanG BaYAnG
20 Oktober 2012 at 06:47
Eh.., dah bangun.
Selamat pagi Na.. 🙂
katrinaedwards
20 Oktober 2012 at 06:48
Selamat pagi mas…iyalah kan dah subuh… 😀
SanG BaYAnG
20 Oktober 2012 at 06:50
iyah.., disini sedari tadi.
Sekarang dah jam 05:50 hehehe 😀
katrinaedwards
20 Oktober 2012 at 06:51
iya sama..dah lama td..skrg 6.50am
SanG BaYAnG
20 Oktober 2012 at 06:53
Waktunya.., lebih dulu disitu yah rupanya.. 😀
katrinaedwards
20 Oktober 2012 at 06:54
iya..kami mendahului satu jam.. 🙂
SanG BaYAnG
20 Oktober 2012 at 06:58
Oh.., gitu.
Baik lah Na.. saya mau undur diri dulu..
Selamat Pagi.., semoga harimu kan ceria selalu Na.. 😉
katrinaedwards
20 Oktober 2012 at 06:58
semoga harimu ceria juga mas…:D
Ely Meyer
19 Oktober 2012 at 04:16
kok akhir akhir ini puisine mellow tho kang
SanG BaYAnG
19 Oktober 2012 at 04:17
Lagi capek Mbak.., mesti membagi isi kepala dengan aktifitas nguli..
nengwie
19 Oktober 2012 at 03:30
Duuh ngga bisa berkomentar apa2… Kesedihan dan rasa pedih tergambar dr tiap goresan kalimatnya. I
SanG BaYAnG
19 Oktober 2012 at 03:33
Hehehe.., maaf bila telah membuat Mbak Wie turut bersedih.. 😦
nengwie
19 Oktober 2012 at 04:00
Tapi saya suka membacanya ko Mas, ikhlas mengikhlaskan adalah hal yg sangat sulit, buat saya pribadi.
SanG BaYAnG
19 Oktober 2012 at 04:03
sama Mbak.., itulah sebabnya saya (pribadi) menjadikan coretan-coretan disini sebagai media pembelajaran diri agar selalu bisa mengingat-NYA.