RSS

Duka Dalam Semangat Merdeka

22 Agu

Betulkah ingatanku..,tentang kekayaan budaya daerah yang di miliki negri ini tak ternilai harganya,dari lagu daerah sampai tarian-tarian yang mulai hilang di gemari oleh pemiliknya sendiri..???
Mampukah negri ini mempertahan kekayaanya yang selalu di maling dan di garong oleh malingsial bajingan-bajingan lokal,negri tetangga yang tak bosan dan tak enggan selalu mencari perkara dengan mengklaim sebagian wilayah dan bentuk-bentuk kesenian lokal yang tersebar di berbagai daerah tak henti mencuri bagai menelanjangi tanpa membuat malu anak-anak negri,dimanakah malumu..wahai generasiku..???
Begitu lemahnyakah negri ini hingga kejadian yang sama terjadi berulang kali tanpa di sadari.

Masih terngiang di benak akan hilangnya lagu rasa sayang-sayange dan kesenian wayang kulit yang di milik bangsa ini hendak di curi,masih jelas terlihat bejat setelah mengkalim reyog ponorogo dan merubahnya dengan nama tari barong yang masih mampu kita pertahankan,sekarang tari pendet dari bali harus menjadi korban kembali,kenapa ini sampai di klaim negri tetangga yang terkenal dengan julukan malingsia dengan menjadikan wayang kulit dan tari pendet sebagai ikon untuk promosi,ini adalah pelanggaran kode etik kenegaraan dan tidak bisa di biarkan.
Satu persatu raib dari sini..,kanapa negri ini selalu terlena dan tak kunjung slalu waspada..??? Kenapa sebuah kesalahan yang sama selalu terulang setiap tahunya..,bah keledai yang selalu jatuh di lubang yang sama..,begitu bodoh..dungu..tak becus kerjakah..??? Ataukah mungkin mereka sedang sibuk mengembangkan budaya malas bekerja di kalanganya dengan asik memanjakan diri di bulan puasa.

Semangat kemerdekaan dan rasa nasionalisme masih membara,jantung pemompa darah masih panas di dada,akankah kau cuma berpangku tangan..???
Jangan biarakan dirimu diam tanpa kata,kau bagian dari negri ini dan memiliki,kau besar dengan nektar bumi di mana kau di lahirkan,jangan bego seperti anjing-anjing kantong,bengong menggonggong di kandang tanpa mampu menyalak galak.
Jangan biarkan pencuri kembali mengelabuhi tanpa jera mengulangi tindak kriminal amoral,kemudian menelanjangi tubuhmu seperti bayi,jangan biarkan residivise kambuhan berlaku keranjingan
Gebuk dan libas sampai tuntas,hantam negri pencuri yang miskin budaya,tendang pencuri yang ingin kaya.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar,NKRI adalah harga mati..bukan untuk di beli atau di curi,maka..hentikan basa-basi pada pencuri.
Ganyang tukang-tukang jarah,kami sudah bosan bersilat lidah,kami butuh lidah yang di segani dari sebuah negri,bukan lidah sekedar tuk menjilati.
Kami ingin di segani oleh bangsa-bangsa di dunia,bukan di remehkan tanpa daya.

Besarnya kekayaan budaya sebuah bangsa menjadi salah satu penopang besarnya sebuah bangsa,akankah kita mampu mengembalikan jati diri bangsa bila apa yang kita miliki selalu di curi,akankah mengembalikan jati diri bangsa hanya menjadi sekedar kata di alam maya..???
Seburuk apapun yang kita miliki,wajib hukumnya untuk kita pertahankan,kapanpun..siapkan langkah kita untuk bertindak..???
Atau menunggu setelah kita benar-benar miskin dan di kasihani..!!!!!!!!!!!!!!!

Bangkitlah bali dan Indonesiaku..!!!
Pertahankan dan perjuangkan Tari PENDET sampai kapanpun..!!!

(Ngrambe,23 agustus 2009)

 
31 Komentar

Ditulis oleh pada 22 Agustus 2009 inci Budaya, Selayang Pandang, Sosial

 

Tag: ,

31 responses to “Duka Dalam Semangat Merdeka

  1. Zebhi

    26 Agustus 2009 at 00:16

    Bule-bule luar negeri pun pasti tau klo Tari Pendet itu berasal dari Bali.

    Cuma utk meningkatkan kepariwisataannya aja makanya Promosi iklannya pake Tari Pendet.

     
    • SanG BaYAnG

      26 Agustus 2009 at 00:33

      Iya mas..,sebagian penduduk duniapun tau kalo tari pendet berasal dari bali..

      Insya Allaoh masalah ni segera selesai.. Amiin..

       
  2. ~noe~

    24 Agustus 2009 at 09:12

    diriku yo arep posting ngene tapi kok kedhisikan ya…
    wah, golek ide maning kie 😐

     
    • SanG BaYAnG

      24 Agustus 2009 at 23:32

      Bahasane kan bagus situ..hehehehe.. 😀

       
      • ~noe~

        26 Agustus 2009 at 05:14

        ngrambe itu mana ya?
        hee yangko ngrambe yangkoo…
        begitu ya ?
        akhirnya, udah diubah dikit jadi semi semi boikot produk malingsia 🙂

         
  3. Wongbagoes

    24 Agustus 2009 at 07:38

    Save our heritage,,

     
  4. SanG BaYAnG

    23 Agustus 2009 at 21:15

    Syukurlah kalau gitu.. 🙂

     
  5. opung chikal

    23 Agustus 2009 at 19:56

    gak ko’… mereka gak sampe meng-klaim 😦

     
  6. Den Mas

    23 Agustus 2009 at 19:48

    gravatarku koq yo molah malih yo?
    nggonmu malah kaya wewe gombel ngunu kekeke…

     
    • SanG BaYAnG

      24 Agustus 2009 at 23:29

      Iyo..kih.. 🙂
      Gombel tapi ndak pake gambil lin..kxkxkxkxkx.. 😀

       
  7. Kombor

    23 Agustus 2009 at 16:50

    Dari dulu saya melihat Malaysia itu manis di mulut nggak enak di belakang. Apa-apa yang dimiliki Indonesia akan dirampasnya semua.

    Kalau begitu, mari kita penduduk Indonesia ramai-ramai pindah ke sana saja.

     
    • SanG BaYAnG

      23 Agustus 2009 at 16:57

      Bwkxkxkxkxkxkxkx..,lewat depan apa belakang mas.. 😀

       

Tinggalkan Komentar Semanis Mungkin Ya..???