Kibasan debu Sekilas
Sajak : Sang Bayang
Berapa jengkal baik buruk
dimensi manusia tuntas
lebur. Menjamah pasrah
Read the rest of this entry »
Kibasan debu Sekilas
Sajak : Sang Bayang
Berapa jengkal baik buruk
dimensi manusia tuntas
lebur. Menjamah pasrah
Read the rest of this entry »
Ditulis oleh SanG BaYAnG pada 24 Desember 2012 inci Sajak
Tag: ambarawa, berputar, bersemayam, bumipusar bumi, Cerita, Cermin, Cerpen, congkak, Curhat, debu, dimensi, doa, emosi, erat, gerimis, goyah, hakekat, insan, jembatan, jengkal, jiwa, kaki, kalbu, kesadaran, kibasan, kuat, lebur, leher, lemah, liang, manusia, membelenggu, mendekap, menembus, mengakar, menghujam, menjamah, pasarah, pasrah, Prosa, Prosa Puisi, Puisi, Puisi Prosa, pusar, Sajak, sekilas, senang, siapa, sujud, Syair, tak, Tuhan, tuntas, urat
Kau Harap Diamnya Kau Rindukan Suaranya
Lirik Prosa Puisi Bebas : Sang Bayang
Guratan-guratan hitam menjelmakan seribu wajah—masuk dalam barisan bait kelam. Datang mengganti hamparan malam—larut selapang dada yang tak rumpang menutup penyesalan tinggalkan kasih sayang. Read the rest of this entry »
Ditulis oleh SanG BaYAnG pada 4 Desember 2012 inci Puisi Cinta, Selayang Pandang
Tag: ambarawa, arungi, Asmara, Asmara Dan Cinta, badai, bait, barisan, bayang, bayangan, bebas, bergelanyutan, berhembus, berlabuh, berpaling, Cermin, Cerpen, Cinta, Curhat, dada, dayung, dengar, dengkur, deretan, dermaga, desah, Desember, detak, gelombang, guratan, hamparan, hati, hitam, jantung, kabut, karang, kasih, kasih sayang, kelam, kemana, kereta, kisah, Kisah Cinta, larut, lirik bebas, lirik prosa puisi bebas, luas, lupa, malam, melaju, membelenggu, menambatkan, meniupkan, menjelma, meronta, nafas, pengingkar, penyesalan, perahu, persinggahan, Prosa Puisi, Puisi, puisi bebas, Puisi Cinta, Puisi Prosa, Puisi Rindu, Rindu, rumpang, Sajak, Sajak Cinta, sajak sajak cinta, saling merindu, sampan, samudera, sang bayang, sayang, sebidang, selapang, seribu, serita, serupa, Syair, terdampar, terguris, terikrar, tidur, wajah, Waktu
Dari Puisi Kembali Pada Puisi
Lirik Puisi Bebas : Sang Bayang
Berapa malam kuinjak jejak kala bulan menyala terang. Tak pernah menghitung bintang. Menolak datang berapa bintang satu tak terpetik.
Ditulis oleh SanG BaYAnG pada 25 November 2012 inci Prosa, Puisi
Tag: 25 November, abadi, abu, air, air mata, ambarawa, api, Awan, bangkit, berkobar, bernafas, bersekat, bersemayam, bersemi, bersinar, bertabur, bertunas, biji, biji pilhan, bilik, binar, bintang, bisa, bulan, bumi, bunga, cipta, dada, ego, emas, embun, erat, fajar, galah, gelap, gusar, habis, harum, hati, hentakan bisu, isi, isi hati, jalari, jatuh, jejak, jiwa, karma, kata, kayu, kelam, kesunyian, kuncup, kurungan, lapuk, lekuk, makar, Makna, malam, manabur, matahari, mati, mekar, melekat, melintas, meluncur, memasung, membakar, membantah, membelenggu, memeluk malam, mengasah, menggantung, menggenggam, menghias, menghilang, menguasai, menguncup, mengurai, mengusung, menjelajah, menulis, menulis puisi, menunggu, menyala, merambah, nadi, nurani, padat, pagi, palung, panas, partitur, pasti, pasung, pembaringan, pengingkar, perempuan kaca, permata, pesona, Pikiran, Prosa Puisi, Puisi, Puisi Cinta, puisi dan kata, Puisi Prosa, rebah, remang, Sajak, Sajak Cinta, sajak sajak cinta, satu cinta, sebatang, sebilah, sejengkal, sejuk, sendu, sepenuh jiwa., seribu malam, seteguk air, sunyi, Syair, takdir, tebarkan harum, telaga, telaga air mata, tenggelam, terang, terperangkap, tertanam, tetesan embun, timbul, tubuh, tumbuh, Waktu, wangi, Warna
Tema: Choco oleh .css{mayo}.