Dari Puisi Kembali Pada Puisi
Lirik Puisi Bebas : Sang Bayang
Berapa malam kuinjak jejak kala bulan menyala terang. Tak pernah menghitung bintang. Menolak datang berapa bintang satu tak terpetik.
Dari Puisi Kembali Pada Puisi
Lirik Puisi Bebas : Sang Bayang
Berapa malam kuinjak jejak kala bulan menyala terang. Tak pernah menghitung bintang. Menolak datang berapa bintang satu tak terpetik.
Ditulis oleh SanG BaYAnG pada 25 November 2012 inci Prosa, Puisi
Tag: 25 November, abadi, abu, air, air mata, ambarawa, api, Awan, bangkit, berkobar, bernafas, bersekat, bersemayam, bersemi, bersinar, bertabur, bertunas, biji, biji pilhan, bilik, binar, bintang, bisa, bulan, bumi, bunga, cipta, dada, ego, emas, embun, erat, fajar, galah, gelap, gusar, habis, harum, hati, hentakan bisu, isi, isi hati, jalari, jatuh, jejak, jiwa, karma, kata, kayu, kelam, kesunyian, kuncup, kurungan, lapuk, lekuk, makar, Makna, malam, manabur, matahari, mati, mekar, melekat, melintas, meluncur, memasung, membakar, membantah, membelenggu, memeluk malam, mengasah, menggantung, menggenggam, menghias, menghilang, menguasai, menguncup, mengurai, mengusung, menjelajah, menulis, menulis puisi, menunggu, menyala, merambah, nadi, nurani, padat, pagi, palung, panas, partitur, pasti, pasung, pembaringan, pengingkar, perempuan kaca, permata, pesona, Pikiran, Prosa Puisi, Puisi, Puisi Cinta, puisi dan kata, Puisi Prosa, rebah, remang, Sajak, Sajak Cinta, sajak sajak cinta, satu cinta, sebatang, sebilah, sejengkal, sejuk, sendu, sepenuh jiwa., seribu malam, seteguk air, sunyi, Syair, takdir, tebarkan harum, telaga, telaga air mata, tenggelam, terang, terperangkap, tertanam, tetesan embun, timbul, tubuh, tumbuh, Waktu, wangi, Warna
Puisi Puisi Pendek
Puisi : Sang Bayang
“Setiap baris adalah puisi. // Setiap baris adalah isi hati. // Hati berbaris membentuk puisi. // Puisi berbaris bentuk luahan hati.”
“Jiwa jiwa satu jiwa // menyatu dengan kata. // Jiwa jiwa dalam puisi. // Sampaikan salam satu jiwa // dalam puisi dan kata. // Istimewa.”
Read the rest of this entry »
Ditulis oleh SanG BaYAnG pada 20 November 2012 inci Puisi
Tag: 20 november, ambruk, arus, badai, baris, belenggu, berceceran, bergerak, berkepin, berlabuh, bersayap, bisu, budak, Cermin, Cinta, daya, diam, dua hati, eja, empuk, formalin, gelap, hampa, hancur, hanyut, hati, hujan, hujan reda, isi hati, istimewa, jantung, jarak, jika, jiwa, kata, kayu, keabadian, keping, kertas, kumbang, laksana, layu, lebur, lemah, limbung, lingkaran, luahan hati, madu, maka, malam, mangacung, manis, mati, membisu, menari, menebar, mengepak, menghantam, menghibur, meradang, murni, pasung, patah, patung, patung kayu, pentas, Puisi, Puisi Cinta, puisi pendek, puja, racun, raga, reda, Rindu, ruang, Sajak, salam satu, sampaikan salam, sayap, seimbang, selatan, selokan, serumpun, sia, singgasana, sirna, sobekan, sujud, terbelah, terbuang, terjang, terkucilkan, terpuruk, Tuhan, tulang, uang, utara, Waktu, wayang, wujud
Pengaduan Malam Asyura
Sajak Kehidupan : Sang Bayang
Dalam renungan rundung berbalut selimut pada-Mu aku bersujud. Di belenggu remang atas pembaringan sebuah tanya—pada siapa pengaduan terluruh. Tak lain hanya tuhan;ku bukan kayu sekutu iblis berbatu.
Read the rest of this entry »
Ditulis oleh SanG BaYAnG pada 15 November 2012 inci Puisi, Puisi Kehidupan, Religi, Sajak Kehidupan
Tag: 15 november, abadi, akal, angin, ayat, batang, beku, belenggu, bentangan, bersujud, doa, dzikir, embun, gaduh, gairah, hembus, hina, iblis, iblis berbatu, jasad, kayu, kedinginan, keimanan, kemarau, kesatuan, ku, kubur, lain, Langit, lemah, luruh, malam, malam asyura, mawar, mendengkur, mengangkangi, mengekal, menghinakan diri, menyapu, minta, pasrah, pembaringan, pengemis, pinta, pucuk, Puisi, Puisi Kehidupan, remang, Renungan, ruh, rundung, runtuh, Sajak, Sajak Kehidupan, sebongkah jiwa, sejengkal, sejuta, sekutu, selayak, selimut, semu, senyap, serakah, seribu syair, Syair, syair kehidupan, syair syair, tafakur, takjub, tanya, Tuhan
Tema: Choco oleh .css{mayo}.