Baris Puisi Terakhir
Lirik Puisi Lepas : Sang Bayang
Kau datang dengan rumbai menjamah negeri
mengongkang senapan tak kunjung puas—mencakar aksara di bukit tengah kota Read the rest of this entry »
Baris Puisi Terakhir
Lirik Puisi Lepas : Sang Bayang
Kau datang dengan rumbai menjamah negeri
mengongkang senapan tak kunjung puas—mencakar aksara di bukit tengah kota Read the rest of this entry »
Ditulis oleh SanG BaYAnG pada 5 Desember 2012 inci Prosa, Sajak, Syair
Tag: abjad, air, aksara, ambarawa, arca batu, Asmara, Asmara Dan Cinta, bait, bantalan, batu, batu batu, bayangan, belati, berbiak, berlumut, bukit, bumi, Cermin, Cermin Puisi, Cinta, cinta adalah, cuaca, Desember, diam diam, duri, gagal, goresan, jantung, jejak, jejak purba, jiwa, kata, keangkuhan, kedalaman, kejam, kelegaman, keyakinan, kisah, Kota, Langit, langlang, luka, Makna, malam, mampu, melambai, mencakar, mendesah, mengalir, mengangkang, mengguris, menghilang, menghujam, mengongkang, menjamah, mentakzimi sunyi, meracau, muara, musim, nafas, negeri, negeri bayangan, palung, pantas, paras, pecah, pembantaian, pria maya, Prosa Puisi, puas, Puisi, puisi cermin, Puisi Cinta, Puisi Prosa, puisi terakhir, purba, rela, rimba, Rindu, rumbai, Sajak, Sajak Cinta, sampan, sang, sang bayang, sebuah cinta, senapan, setia, setia menanti, sirna, sisi lain, sungai, sunyi, surga, syahwat, Syair, takdir, tembus, terbunuh, terhempas, terkelupas, terkubur, terkupas, terlena, tuntas
Segelas Kopi Tak Jelas
Puisi : sang Bayang
segelas kopi reformasi
siapa peduli
nasib kami panas terbakar
Read the rest of this entry »
Ditulis oleh SanG BaYAnG pada 26 November 2012 inci Puisi
Tag: 26 November, air, ambarawa, bergentayangan, berhantu, buruh, Cakrawala, Cermin, demokrasi, di gencet, gelisah, gencet, kali, kopi, Kota, kota berhantu, kotoran, kucing liar, laut, lenyap, liar, limbah, lontang lantung, macet, memberontak, mencakar, mengais, menggeliat, menguap, mimpi, muara, mulut, nasib, panas, perah, persimpangan, Puisi, reformasi, rendah, Sajak, sampah, stopan, Syair, Syair Puisi, tembok, terbakar, terhalang, upah, Waktu
Dari Puisi Kembali Pada Puisi
Lirik Puisi Bebas : Sang Bayang
Berapa malam kuinjak jejak kala bulan menyala terang. Tak pernah menghitung bintang. Menolak datang berapa bintang satu tak terpetik.
Ditulis oleh SanG BaYAnG pada 25 November 2012 inci Prosa, Puisi
Tag: 25 November, abadi, abu, air, air mata, ambarawa, api, Awan, bangkit, berkobar, bernafas, bersekat, bersemayam, bersemi, bersinar, bertabur, bertunas, biji, biji pilhan, bilik, binar, bintang, bisa, bulan, bumi, bunga, cipta, dada, ego, emas, embun, erat, fajar, galah, gelap, gusar, habis, harum, hati, hentakan bisu, isi, isi hati, jalari, jatuh, jejak, jiwa, karma, kata, kayu, kelam, kesunyian, kuncup, kurungan, lapuk, lekuk, makar, Makna, malam, manabur, matahari, mati, mekar, melekat, melintas, meluncur, memasung, membakar, membantah, membelenggu, memeluk malam, mengasah, menggantung, menggenggam, menghias, menghilang, menguasai, menguncup, mengurai, mengusung, menjelajah, menulis, menulis puisi, menunggu, menyala, merambah, nadi, nurani, padat, pagi, palung, panas, partitur, pasti, pasung, pembaringan, pengingkar, perempuan kaca, permata, pesona, Pikiran, Prosa Puisi, Puisi, Puisi Cinta, puisi dan kata, Puisi Prosa, rebah, remang, Sajak, Sajak Cinta, sajak sajak cinta, satu cinta, sebatang, sebilah, sejengkal, sejuk, sendu, sepenuh jiwa., seribu malam, seteguk air, sunyi, Syair, takdir, tebarkan harum, telaga, telaga air mata, tenggelam, terang, terperangkap, tertanam, tetesan embun, timbul, tubuh, tumbuh, Waktu, wangi, Warna
Seteguk Mimpi Tanpa Pelangi
Sajak Sajak Cinta : Sang Bayang
Malam kembali pada kesunyian. Angin kabarkan luka diubun kebencian. Atas bayangan lancang—bersemayam diperaduan tak bertuan. Membisu. Kaku. Tanpa lidah acungkan wajah.
Read the rest of this entry »
Ditulis oleh SanG BaYAnG pada 2 November 2012 inci Puisi, Sajak, Syair
Tag: air, aliran, ambarawa, angin, basah, bayangan, benteng, canggung, Cerita Pendek, Cerita ringan, Cerpen, Cinta, cuka, Curhat, diam, duka, hening, hujan, insaf, jenguk, kaku, keindahan cinta, kepedihan, kesedihan, kesunyian, laksana, lancang, layu, lobang, luka, malam, manusia, menganga, menguak kabut nurani, mimpi, musafir, nestapa, nurani, padam, pelangi, pelangi jingga, pilar, pilar hati, pudar, Puisi, Puisi Cinta, rapuh, rembulan, Rindu, rusuk, Sajak, Sajak Cinta, sajak sajak cinta, senja, senyuman, seraut, seteguk, suka, Syair, tunas, wajah
Makan Angin
Puisi Mbeling : Sang Bayang
Apalah arti diriku manusia yang seolah menjadi tuan bagi semesta, sedang menjadi sebatang pohon saja tak mampu. Dan mungkin tak lebih berarti dari secuil tahi. Read the rest of this entry »
Ditulis oleh SanG BaYAnG pada 30 Oktober 2012 inci Puisi Kehidupan
Tag: air, air mani, ambarawa, angin, angkuh, bangsat, bertarung, bicara, bumi, bunga, caci, dada, entah, hebat, iblis, kemana, kepala, kuncup, makan angin, mampu, manusia, menymbull, murka, nafas, naik, oksigen, panas, peduli, plung, Puisi, Puisi Kehidupan, puisi mbeling, saja, saripati, saripati bumi, sebatang pohon, semesta, setan, siapa, suci, tahi
Setetes Air Berbicara
Puisi Kehidupan : Sang Bayang
Alam menari, lamban
menyingkap bualan
menggelar lukisan
Read the rest of this entry »
Ditulis oleh SanG BaYAnG pada 16 Oktober 2012 inci Puisi, Sajak Kehidupan
Tag: air, Alam, ambarawa, asa, basah, bayang, bualan, dahaga, dahsyat, dia, diam, embun, Kehidupan, laksana, Lukisan, Makna, malam, mampu, mengoyak, permukaan, Puisi, Puisi Kehidupan, rembulan, sajak dan puisi, samudera, sapa, sayair, sepi, tak, tanda, telaga
Tema: Choco oleh .css{mayo}.