CORETAN DINDING KITA DALAM GELIAT SASTRA MAYA MENUJU NYATA
Geliat sastra maya semakin menunjukkan pertumbuhannya sebagai media pengembangan sastra, khususnya dalam penulisan puisi dan cerpen. Fenomena ini dapat kita lihat dengan marak/banyaknya group, komunitas ataupun paguyuban yang mengatas namakan seni, sastra Read the rest of this entry »
Tag: Antologi, Cerpen, coretan, Coretan Dinding Kita, dewasa, dinding, Fenomena, gratisan, Group, hanya, hura, komunitas, marak, masih, masing, misi dan visi, namakan, namun, paguyuban, penulisan puisi, Puisi, Sajak, Sastra, Sastra Dewasa Ini, Seni, seni sastra, sepele, sulit, tepat guna
Kau Yang Selalu Ku Rindu
Puisi Rindu : Sang Bayang
Ku diami kau; remang dan terang
mengais selokan jiwa berkelok
naik turunkan syair kidung sunyi tak bernyanyi
Read the rest of this entry »
Tag: 21 november, Alam, berdebu, berkedip, berkelok, bernyanyi, bersila, biru, diam, dinding, genit, indera, instinct, isi, jari, jiwa, jurus, kaki, kata, kepala, kidung, ku, lampu tempel, laporan, lebur, lirik, Lukisan, lukisan biru, lusuh, macet, masjid, mata, melingkar, melipat, memungut, mengais, mengaji, mengatub, mengeja, mengetik, menjenguk, menyemayami, mungil, nurul, nyala, pagi, perawan, perawan menari, pesan, pesantren, Pikiran, pria telanjang, Puisi, Puisi Cinta, puisi puisi cinta, Puisi Rindu, raga, redup, remang, Rindu, sajadah, sebaris, sebaris kata, selokan, semarang, sorban, sorban hijau, sunyi, Syair, terang, tradisi
Arti Sebuah Kesetiaan
Lirik Bebas : Sang Bayang
Sekejap senyap kurasakan hadirmu menggema dalam jiwa menyisir luka dan lupa pernah bercinta dengan anak manusia. Rindu tumpah melecut dada. Setengah raga pecah. Retak menatap malam. Tak lagi seindah rindu beberapa pekan lalu.
Read the rest of this entry »
Tag: abadi, air mata, asal muasal, athem, batu nisan, bejana, beku, bercinta, bergelut, berkuasa, bersahaja, betina, bilik, bintang, budak, bunyi, Cerita, Cerpen, Cinta, cumbui, Curhat, dada, darah, debu, diam, dinding, dunia, emas, embun, genggem, gersang, gurindam, hati, hitam, hura, indah, ingkar, jatuh, jiwa, kasih, kasih sayang, kebenaran, kematian, kenangan, kepingan, kesetiaan, kisah, konyol, kosong, ladang, laksana, lemah, lirik, lirik bebas, liris, lolong, luka, malam, malang, manusia, melecut, melerai, melongok, memabukan, memadat, menancap, menangis, mendesau, menggema, menggumpal, menyapu, menyempit, menyisir, meradang, mesra, negeri, nisan, pasrah, pecah, pekan, pelangi, peluk, pelukan, pencari kebenaran suci, penderitaan, pendusta, Prosa, Prosa Puisi, Puisi, Puisi Cinta, Puisi Kehidupan, Puisi Prosa, raga, raksasa, rembulan, retak, Rindu, ruang, Sajak, sayang, sederet, sekejab, senyap, sepetak tanah, sinar, srigala, suara, suci, sujud, syahdu, tanah, tentara putih, terbang, tercampak, terpaku, terpatri, terperangkap, terperosok, tertatih, tumpah, unta, untung, Warna
Tik Tak Tik Bilangan
Cermin Sajak : Sang Bayang
tik tak tik tak
tik tak tik tak
tik tak tik tak
tik tak tik tak jam dinding bertik tak
tik tak tik tak, detak putaran jarum
tik tak tik tak dentang berdendang.
tik tak tik tak
tik tak tik tak
tik tak tik tak
Read the rest of this entry »
Tag: 15 november, abadi, Anak Panah, angkara, antara, asyura, berdendang, buhul, Cermin, dada, dentang, detak, dinding, hati, insan, jam, jam dinding, jarum, jiwa, kalam, kekosongan, kemaluan diri, kembali ke, keyakinan, kosong, menghujam, Menusuk, musim, Panah, pangkal, Puisi, Puisi Kehidupan, Sajak, Sajak Kehidupan, setajam, siapa, sujud, Syair, syair kehidupan, tak tik, tik tak, tika tak, tunas, unsur
Keyakinan Setanah Liat
Catatan Sajak : Sang Bayang
Di tangan kesunyian kamar
terpencil—ruang tak berjarak jam dinding
mengganti jarum dengan detak jantung.
Memacu gelegar jiwa membakar, hasrat kematian
raga tak bertambuk di ujung pisau bedah.
Read the rest of this entry »
Tag: basah, bayangan, benih, berendam, birahi, bumi, daging, darah, derita, detak, dinding, gelegar, gerak, hasrat, hidup, jantung, jarum, jejak, jiwa, kematian, kilat, kisah, kristal, Langit, lemah, liat, lumpur, maya, membakar, memenggal, menari, mengatup, mengerang, mengeras, mengusut, meraung, merencah, muncrat, muntah, panas, pasungan, pecah, pekik, pisau, pisau bedah, puas, Puisi, Puisi Kehidupan, raga, Sajak, Sajak Kehidupan, segurat raut, sepi, sesayat daging, silam, sunyi, Syair, syaiy maya, tanah, terpencil, usia
Perahu Kertas Bertulis Soal
Prosa Puisi Cermin : Sang Bayang
Lorong-lorong menyempit tergusur hidung dan kepala. Asap rokok dan kenalpot menguap, di rimba berbatang manusia. Sampah terbuang di sembarang memang tak punya tempat di hati manusia serupa binatang membuang kotoran.
Read the rest of this entry »
Tag: air mata, akal, asap, bayangan, beku, bencana, besi, betis, Cermin, Cermin Puisi, derita, dinding, duka, ego, gagah, gedung, gunung, hidung, hujan, indah, jaman, kaca, Kampung, Kehidupan, kekuasaan, kelahiran, kenallpot, kepala, kilau, Kota, kumuh, Langit, lautan, lingkungan, logika, lorong, lumpur, manusia, mataku, megah, melawat, membumi, menantang, menguap, menumpas, menyempit, musim, naungan, nyata, pantulan, pemukiman, perahu, perahu kertas, perlindungan, pohon, Prosa Puisi, prosa puisi cermin, Puisi, Puisi Prosa, rakus, rapuh, rencah, rimba, rokok, runyam, Sajak Kehidupan, sampah, semak, semen, semesta, sendu, sepatu, sial, subur, Syair, tanah, telan, tergusur, tontonan, tontonan indah